Pasti ada alternatif jalan

Pasti ada alternatif jalan

Sunday, August 21, 2011

BARU

Pagi itu Bu Fitri pulang membawa sebuah mainan baru bagi kedua putranya. Namun ternyata tanggapan kedua putranya berbeda, diluar perkiraan bu Fitri.
Putra pertama Juanda, sangat senang dengan mainan baru tersebut, dia tidak sabar untuk segera memainkannya. Juanda merasa bisa bermain dengan sesuatu yang baru. Walaupun diawal terasa asing, namun setelah beberapa menit, sudah demikian familier, demikian terampil memainkannya.

sedangkan putra kedua Arif, dia takut dengan mainan tersebut. Ketika diberikan mainan tersebut, langsung dipukul, dilemparkan. Dia takut sekali, dan lebih memilih memainkan permainan yang lama.

Sesuatu yang baru pasti menimbulkan banyak respon. Ada yang menanggapi dengan antusias karena merupakan sebuah pengalaman yang menarik, menantang. Sesuatu yang asing tersebut merupakan sebuah tantangan baru yang harus dikuasai, dikendalikan dan ditaklukan.
Memang adakalanya sesuatu yang baru itu menjadikan seseorang minder (rendah diri), tidak yakin apakah dirinya bisa menyatu, membaur dan berperan di dalamnya.

KITA TERMASUK MANA ?????




Thursday, June 16, 2011

Kemandirian

Kemandirian seorang anak merupakan sesuatu yang cukup sulit diperoleh saat ini.  Memang ada yang menganggap tidak bisa membandingkan kemandirian anak pada jaman dulu dengan sekarang, karena kondisi lingkungan yang sudah berbeda.

Saat ini banyak orangtua mengeluh anaknya kurang bisa mandiri. Mereka kerapkali mengatakan bahwa anaknya kurang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya tanpa bantuan orang lain. Orangtua juga seringkali mengeluh karena rendahnya tanggung jawab anak.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kemandirian dan tanggung jawab itu?


Kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari sendiri atau dengan sedikit bimbingan, sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya.
Sementara itu, tanggung jawab berkaitan dengan sejauh mana seseorang dapat dipercaya dan diandalkan? Memegang tanggung jawab pada sesuatu atau seseorang berarti bahwa kita dapat mempertanggungjawabkan tindakan kita.


Mari kita coba urai perbedaan tersebut :
1. JUMLAH SAUDARA
Pada masa lalu, jumlah saudara yang cukup banyak, ada yang 4, 5 bahkan ada yang sampai dua digit. Ternyata dengan banyaknya saudara dan dekatnya jarak usia, menuntut dan memaksa "Sang Kakak" untuk cepat menjadi mandiri dan bahkan diharapkan mampu menjadi pendamping, pembimbing si Adik.  Jelas sangat berbeda

2. FASILITAS DAN KEMUDAHAN
Ternyata banyaknya fasilitas dan kemudahan saat ini tidak menjadikan tumbuhnya kemandirian, namun bahkan menjadi hambatan tumbuhnya kemandirian.  Tanpa ada fasilitas yang cukup akan membuat anak menjadi lemah semangatnya, mudah menyerah dan cenderung menjadi manja.  Berbeda 180 derajat dengan kondisi dahulu, ditengah berbagai kekurangan, menjadi faktor pendorong munculnya kreatifitas dan semangat untuk bisa mandiri.

3. MANJA ANAK DAN ATAU LEMAHNYA KEPERCAYAAN ORANG TUA
Mari coba kita cermati bagaimana saat pendaftaran anak masuk sekolah. Pada saat itu yang sibuk, gelisah ternyata hanya Orang Tua. Sang Anak bahkan banyak yang tidak peduli.  Kondisi ini bukan hanya saat masuk TK dan SD namun yang sangat mengherankan juga terjadi saat masuk SMA dan PT. Mari sama sama kita renungkan, ini pertanda kurangnya kemandirian dan manjanya anak   atau orang tua yang tidak percaya dengan kemandirian anak..........

Wednesday, June 15, 2011

Bekerja

Pada pukul 06.45 setelah selesai membersihkan sepatu, Pak Teguh bersiap berangkat ke kantor sekaligus mengantarkan "sang Junior" berangkat ke sekolah.  Saat Junior mencium tangan sang ayah, ia bertanya, "Ayah mau ke kantor ya ?". Pak Teguh dengan lembut menjawab, ya sayang, Ayah setelah ini ke kantor, ada beberapa tugas yang harus diselesaikan. Belajar yang rajin ya.....


Usai Apel pagi,.................what next ???

Memang kita telah bekerja dengan tekun, dengan semangat, dengan sungguh sungguh.
Namun kadangkala kita lupa Niat awal kita untuk bekerja. Bekerja adalah bagian dari Ibadah kita kepada Allah.
Kita bekerja bukan untuk pimpinan (bisa muncul sikap cari muka, menjilat)
Kita bekerja bukan untuk uang (bisa melemahkan semangat bekerja, no money no action)

Semoga kita senantiasa bisa menjaga NIAT....
Amin.